Kamis, 02 Oktober 2014

Filled Under:
, , , ,

“tunggu sisa uang belanja ibu besok pagi ” kata bapak rektor




tunggu sisa uang belanja ibu besok pagi ” kata bapak rektor

                Saat itu akhir tahun 2011 penulis masih tinggal di asrama kampus STAIN (sekarang UIN Malang) sebagai pengurus asrama (musyrif) ma’had sunan Ampel Al-aly sejak tahun 1998. Berjalan tiga tahun waktu yang cukup untuk dikenal oleh beberapa dosen dan pengasuh asrama. Termasuk sudah cukup dikenal oleh bapak rektor yang waktu itu istilahnya masih sebagai Ketua /Pimpinan STAIN Malang.

                Sebagai ketua asrama (musyrif) kampus dengan jumlah 1000 seribu Mahasiswa Baru, penulis waktu itu selesai mengurus proses pendaftaran pemberangkatan haji melalui KBIH Al-Huda kecamatan Wajak dengan pimpinan ustad Atho’ullah Sugiarto.

 Ketika menunggu pemberangkatan yang tinggal beberapa minggu, penulis merasa belum punya cukup bekal untuk perjalanan ke tanah suci.
Walaupun beaya ONH sudah terlunasi, tapi penulis belum mengerti dan memahami bahwa  nanti akan ada uang kembalian sebagai uang saku selama di makkah dan madinah.

Muncullah ide untuk mengajukan proposal (tidak tertulis alias secara lesan) kepada bapak rektor agar memberikan sejumlah uang saku untuk keberangkatan haji. Ketika bertemu di rumah Beliau (waktu itu masih di sebelah barat Sardo atau dekat lembaga pendidikan surya buana) menyampaikan cerita dan pamitan mau berangkat. Walaupun termasuk jarang bertemu langsung untuk ngobrol berdua, namun keberadaan penulis di kampus dan asrama (insyaAllah) sudah cukup dikenal oleh Beliau. Atau ini hanya rasa PD atau GR dari penulis, bahwa beberapa tahun di asrama sebagai pengurus sudah layak untuk dikenal dan dipercaya sebagai pengurus ma’had.

Setelah berbincang beberapa saat, maka muncullah kalimat yang penulis ingat “tunggu sisa uang belanja ibu besok pagi ”. Keesokan harinya,penulis ragu-ragu untuk datang lagi ke rumah Beliau. Karena belum yakin apakah betul akan ada sisa uang belanja ibu (istri beliau) untuk penulis. Akhirnya dengan sedikit memberanikan diri, penulis datang ke ruang rektorat (yang belum semegah sekarang).

Beliau menyambut dan berkata di ruang rektorat :”lho kok tadi tidak datang ke rumah, sisa uang belanja ibu hanya ini. Silakan diterima untuk tambahan bekal berangkat ke tanah suci.” Demikian kata-kata beliau yang penulis ingat.

Bukan besar dan jumlah nominal yang menjadi hal yang utama, akan tetapi nilai dari pamitan dan keakraban waktu itu menjadi catatan indah buat penulis. Namun, kisah selanjutnya, karena sepulang dari prosesi haji yang Masuk kloter 55 embarkasi Surabaya, penulis belum/ tidak bisa bertahan lama mengemban amanah di asrama UIN. Karena tersibukkan dengan urusan membina rumah tangga dan tinggal cukup jauh dari kota malang hingga tahun 2007 kembali ke kota malang lagi.

ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR, ALLAHU AKBAR....
ALLAHU AKBAR WA LILLAHILHAMD
Labbaikallahumma labbaiik..............................

      

Allah berfirman :
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Umulkitab (Lohmahfuz).qs. Ar-Ra’d (13) : 39


حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ أَبِي حَكِيمَةَ عِصْمَةَ، عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدي؛ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ وَهُوَ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ وَهُوَ يَبْكِي:
 اللَّهُمَّ، إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَ عَلَيَّ شِقْوَةً أَوْ ذَنْبًا فَامْحُهُ، فَإِنَّكَ تَمْحُو مَا تَشَاءُ وَتُثْبِتُ، وَعِنْدَكَ أُمُّ الْكِتَابِ، فَاجْعَلْهُ سَعَادَةً وَمَغْفِرَةً.
Umar RA (dalam menghayati ayat 39 dari Qur’an Surat ke 13 ini) seraya berthowaf mengelilingi ka’bah sambil berderai air matanya, dia berdoa : “ya Rabbi ya Tuhanku, seandainya sudah terlanjur Engkau takdirkan untuk hidupku ini catatan sengsara dan dosa, segera hapuskanlah dariku, karena Engkau Maha Kuasa untuk menghapus segala sesuatu dan Maha Kuasa pula menetapkan sesuatu. Di sisiMu ada catatan takdir (lauh mahfudz). Dan jadikanlah/ gantilah catatan itu menjadi takdir kebahagiaan dan ampunan.”  Ini adalah salah satu doa yang penulis suka tirukan waktu thowaf.


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 makinuddin.com_CP.0852.3496.4872//0877.5961.0020.